Rabu, 08 Januari 2014

Kekuasaan dan Pengaruh

Tulisan 10
Pengertian kekuasaan
            Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan kekuasaaan, penulis memberikan beberapa pengertian kekuasaan menurut beberapa ahli kepemimpinan:
”Kekuasaan adalah kapasitas atau kemampuan untuk menghasilkan dampak atau akibat pada orang lain” (House, 1984).
”Kekuasaan adalah potensi untuk mempengaruhi orang lain” (Bass, 1990)
”Kekuasaan  adalah  kemampuan  untuk  mempengaruhi  perilaku  orang  lain,  dan
kemampuan  untuk  mengatasi  (bertahan  dari)  pengaruh  orang  lain  yang  tidak
diinginkan” (Wagner dan Hollenbeck, 2005).
”Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang
lain, sehingga orang lain tersebut akan berperilaku sesuai dengan yang diharapkan
oleh orang yang memiliki kekuasaan” (Robbins dan Judge, 2007).
Kekuasaan mengandung suatu potensi/kemampuan yang belum tentu efektif jika
dilaksanakan, dan suatu hubungan ketergantungan. Bisa saja seseorang memiliki suatu kekuasaan namun tidak digunakan oleh orang tersebut. Jadi kekuasaan merupakan suatu  kemampuan  atau  potensi  yang  tidak  akan  terjadi  jika  tidak  digunakan  oleh orang  yang  memilikinya. Kekuasaan  juga  merupakan  suatu  fungsi  ketergantungan.
Semakin  besar  ketergantungan  Y  kepada  X,  maka  akan  semakin  besar  kekuasaan
X  dalam  hubungan  tersebut.  Jadi  ketergantungan  didasarkan  pada  alternatif  yang
dipersepsikan  oleh  Y  dan  pentingnya  alternatif  yang  ditempatkan  oleh  Y  untuk
dikendalikan oleh X.

Sumber-sumber kekuasaan
            Sumber kekuasaan biasanya dibagi menjadi dua kelompok besar (Robbins dan Judge,


2007), yaitu:
1.  Sumber kekuasaan antar individu (interpersonal sources of power).
a)  Kekuasaan Formal (Formal Power) adalah kekuasaan yang didasarkan pada

posisi individual dalam suatu organisasi. Kekuasaan ini dapat berasal dari:

i)  Kemampuan untuk memaksa (coercive power),
ii)  Kemampuan untuk memberi imbalan (reward power)

iii)  Kekuatan formal (legitimate power).


b)  Kekuasaan  Personal  (Personal  Power)  adalah  kekuasaan  yang  berasal  dari karakteristik  unik  yang  dimiliki  seorang  individu.  Kekuasaan  ini  dapat  berasal dari:

i)  Kekuasaan karena dianggap ahli (Expert Power)
ii)  Kekuasaan karena dijadikan contoh (Referent Power)

2.  Sumber  kekuasaan struktural  (structural  sources  of  power).  Kekuasaan  ini  juga dikenal  dengan  istilah  inter-group  atau  inter-departmental  power  yang  merupakan sumber kekuasaan kelompok.

Definisi Pengaruh

NORMAN BARRY
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya
ALBERT R. ROBERTS & GILBERT
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan

Pengaruh Taktik Organisasi
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Selain menggunakan kekuasaan,  ada  berbagai  cara  yang  dapat  digunakan  oleh  orang  yang  berada  dalam organisasi  untuk  mempengaruhi  orang  lain.  Taktik-taktik  mempengaruhi  (Influence Tactics)  adalah  cara-cara  yang  biasanya  digunakan  oleh  seseorang  untuk  mempengaruhi  orang  lain, baik  orang  yang  merupakan  atasan,  setingkat,  atau  bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yanbiasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982)Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satyang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence BehavioQuestionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menunjukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hugheet all, 2009), yaitu:


1.  Persuasi  Rasional  (Rational  Persuasion), terjadi  jika  seseorang  mempengaruhi


orang  lain  dengan  menggunakan  alasan  yang  logis  dan  bukti-bukti  nyata  agar


orang lain tertarik.


2.  Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempen-


garuhi  orang  lain  dengan  menggunakan  suatu  permintaan  atau  proposal  untuk


membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain. Misalnya dengan mem-


berikan penjelasan yang menarik tentang nilai-nilai yang diinginkan, kebutuhan,


harapan, dan aspirasinya.


3.  Konsultasi  (Consultation), terjadi  jika  seseorang  mempengaruhi orang lain de


ngan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi


dalam pembuatan suatu rencana atau perubahan yang akan dilaksanakan.


4.  Mengucapkan  kata-kata  manis  (Ingratiation),  terjadi  jika  seseorang  mempen-


garuhi orang  lain dengan menggunakan kata-kata  yang membahagiakan, memberikan


pujian, atau sikap bersahabat dalam memohon sesuatu.


5.  Daya-tarik  Pribadi  (Personal  Appeals),  terjadi  jika  seseorang  mempengaruhi


orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman


atau karena dianggap loyal.


6.  Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan


memberikan  sesuatu  keuntungan  tertentu  kepada  orang  yang  dijadikan  target,


sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.


7.  Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari


orang lain untuk membujuk atau sebagai alasan agar orang yang dijadikan target


setuju.


8.  Tekanan  (Pressure),  terjadi  jika  seseorang  mempengaruhi  orang  lain  dengan


menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam


meminta sesuatu.


9.  Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain de-


ngan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa


suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.


Dalam kenyataan, biasanya orang menggunakan beberapa taktik secara sekaligus. Misalnya seseorang menggunakan Ingratiation dikombinasikan dengan Rational Persuasion dan Exchange atau Personal Appeals.

Sumber :

Marianti Merry Maria. 2011. Kekuasaan dan Taktik Mempengaruhi Orang lain Dalam Organisasi. Center for Business Studies. FISIP – Unpar. 7 (1): 45–58.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar