Awal november...
Yaaa, aku pikir akan seperti biasa banyak cerita. Tapi nyatanya aku membuat kegaduhan dalam cerita. Iya, dalam cerita kita. Andai waktu bisa diputar aku akan menghapus bahkan aku tak melontarkan kalimat yg membuat mu tersontak begitu marahnya hingga membuat rasa dihati saat ini sirna. Maaf, maaf, dan maaf yg hanya bisa aku ucapkan setelah melontarkan kalimat itu. Karena aku tau, itu hanya untaian sesaat yg tak terkontrol saat itu sebut saja "emosi"... aku menyesalinya, sangat menyesalinya... maafkan aku. Meskipun aku tau rasa mu saat ini, tapi aku mohon bertahan lah bersamaku... aku cinta kamu aku sayang kamu.
Bisa saja, jika aku tak cinta aku akan mengabaikan mu membiarkan mu dlm emosi malam itu tanpa memikirkan perasaan mu yg sedang digeluti oleh rasa kecewa atau bahkan emosi yg lebih di banding aku malam itu.
Bisa saja, aku tak pedulikan mu.
Bisa saja, aku mendua seperti orang lain.
Yaaa semua bisa saja...
Tapi maaf aku tak bisa seperti itu, aku mencintaimu maka aku menjagamu. Aku menyayangimu maka aku mempertahankanmu. Tak peduli seberapa banyak air mata yg jatuh terurai mungkin itu menjadi saksi bahwa aku sungguh mencintaimu, yap mencintaimu karena Allah...
Dalam do'a slalu ku sebut nama mu begitupun keluarga mu.
Kamu, pelengkap hidupku setelah keluarga ku dan sahabat-sahabat...
Walaupun aku tau rasa mu saat ini aku tak akan menyerah untukmu, untuk kita. Karna aku yakin kesetiaan dlm hubungan kita sedang di uji. Aku yakin, Allah menjaga hati mu untuk ku... Aamiiiiiin....
Iloveyou kek iqbal :")♥
lusi novita zahrah
Senin, 10 November 2014
Senin, 18 Agustus 2014
ini namanya cinta yang tulus
Bukan, bukan tentang siapa yang menjadi sosok seseorang yg merasa terlindungi oleh laki2 lain, tapi melainkan tentang seorang wanita yang bertahan dalam kecuekan org yg amat dicintai, seorang wanita yang hanya nyaman dengan laki2 cuek ini, dan seorang wanita yang rela mengorbankan apapun demi laki2 ini.
Wanita ini, yaaa wanita ini mengerti akan sikap dan kebiasaan laki2 itu. Memilih bukan berarti kita harus menerima sgala kekurangan dan kelebihannya? Termasuk dan inti dari stiap prtengkaran dlm hubungannya ya karna laki2 itu "cuek". mungkin banyak wanita diluar sana yang jauh lebih baik dari wanita ini tetapi apa ada yang bisa sabar dalam menghadapi sikap laki2 ini?
Wanita ini memilih dia karena ia sayang karena ia cinta, mungkin jika tidak cinta dan sayang wanita ini rela melepaskan dengan gampangnya, tapi tidak semudah itu wanita ini melepaskan org yg amat sangat dicintai, baginya laki2 ini bukan org lain lagi melainkan tlah separuh hidupnya.
Kadang kekhawatirannya yg berlebihan membuat setiap hal yg menjadi nethink dan akhirnya membuat laki2 itu marah dan risih. Tapi kamu tau sayang? Itu karena aku cinta, cinta yang gak pernah bisa tergantikan atau pun hilang. Meski sempat pernah bersama org lain, tapi rahasia hati itu selalu terjaga yaitu kamu.... hingga akhirnya bersyukur dan teramat bersyukur sama Allah SWT yg tlah mengabulkan do'anya bisa bersama nya kembali, meski ada cerita org lain diantara kita saat kita berjarak. Hanya bisa bilang setiap manusia mempunyai ceritanya masing2 termasuk masa lalu dan gak ada yg bisa merubah itu.
Dan kamu? Kamu masa lalu ku dan kamu masa depan ku (wish). Aamiiin ya Allah...
Sabar disini sabaar dalam hal menyikapi laki2 ini, bukan sabar dalam menunggu balasan chat ataupun yg berbau komunikasi. Pernah terpikir kah? Kalau sesungguhnya wanita ini sabar dalam menyikapi sifat dan sikapnya, sabar mengikuti kemauannya yg pada akhirnya selalu dituruti dalam hal apapun. Sampai pada akhirnya kekhawatiran dan nethinkan nya itupun membuat wanita itu selalu marah2 ketika ia merasa ada yg beda dan aneh dari laki2 ini. Kamu tau? Dia hanya ingin kamu tau kenapa seperti itu? Bukan nethink yg sesungguhnya. Dia hanya ingin kamu menjelaskan baik2 bukan dengan omongan emosi, mungkin kesabaran laki2 ini tlah habis karna dgn sikap wanita ini yg kdg2 mmbuat jengkel yaaa nethinkan dan khawatir yg berlebih. Sampai akhirnya laki2 ini mulai berani bicara panggilan "Gue, Lu" ketika dia marah. Lalu apa yg dirasa wanita ini? Sedih. Sakit. Kaget. Yaa itu, at least wanita ini tersedu2 menangis... Kamu tau sayang? Itu semua karna aku gak ingin kamu pergi lagi, gak ingin kamu menghilang lagi! Aku gak ingin kehilangan kamu lagi keeekkk :"( aku sayang kamu cinta kamu!
Nah, adaa wanita yg bisa mengikuti stiap alur hidup laki2 ini yg kdg cuek, cuek kebangetan, dan apa ada yg bisa menuruti stiap keinginan jika bersamanya asal laki2 ini sama menyikapinya seperti ia menyikapi wanita ini. Apa ada? :)
Mungkin terlihat bodoh dan kdg sprti anak kecil. Tapi itu smua karna wanita ini tulus, cinta dan sayang sekali dengan laki2 ini, yaa! Dari dulu... mengemis? Bukan, ini hanya ketulusan. :)
Tawa, canda, sedih, bertengkar, rindu, khawatir, marah, emosi, peduli, saling mengerti satu sama lain itu semua sebagian dari alur setiap hubungan bukan? Termasuk bertahan, yap! Bertahan dalam hal apapun dan menjaga hati untuk satu nama hingga akhirnya bisa mendapat kebahagiaan yg indah :)
Lelaki ini adalah lelaki kedua yg amat dicintai setelah ayahnya. Lelaki harapan dalam stiap do'a nya untuk menjadi pendamping hidupnya nanti, kelak menjadi imam bagi kluarganya nanti, menjadi sosok ayah untuk buah hatinya dan yg selalu sayang dgn kluarganya. Aamiiiiin ya Allah :)♥
Lelaki ituu.......
KMI ♥:*{}
Wanita ini, yaaa wanita ini mengerti akan sikap dan kebiasaan laki2 itu. Memilih bukan berarti kita harus menerima sgala kekurangan dan kelebihannya? Termasuk dan inti dari stiap prtengkaran dlm hubungannya ya karna laki2 itu "cuek". mungkin banyak wanita diluar sana yang jauh lebih baik dari wanita ini tetapi apa ada yang bisa sabar dalam menghadapi sikap laki2 ini?
Wanita ini memilih dia karena ia sayang karena ia cinta, mungkin jika tidak cinta dan sayang wanita ini rela melepaskan dengan gampangnya, tapi tidak semudah itu wanita ini melepaskan org yg amat sangat dicintai, baginya laki2 ini bukan org lain lagi melainkan tlah separuh hidupnya.
Kadang kekhawatirannya yg berlebihan membuat setiap hal yg menjadi nethink dan akhirnya membuat laki2 itu marah dan risih. Tapi kamu tau sayang? Itu karena aku cinta, cinta yang gak pernah bisa tergantikan atau pun hilang. Meski sempat pernah bersama org lain, tapi rahasia hati itu selalu terjaga yaitu kamu.... hingga akhirnya bersyukur dan teramat bersyukur sama Allah SWT yg tlah mengabulkan do'anya bisa bersama nya kembali, meski ada cerita org lain diantara kita saat kita berjarak. Hanya bisa bilang setiap manusia mempunyai ceritanya masing2 termasuk masa lalu dan gak ada yg bisa merubah itu.
Dan kamu? Kamu masa lalu ku dan kamu masa depan ku (wish). Aamiiin ya Allah...
Sabar disini sabaar dalam hal menyikapi laki2 ini, bukan sabar dalam menunggu balasan chat ataupun yg berbau komunikasi. Pernah terpikir kah? Kalau sesungguhnya wanita ini sabar dalam menyikapi sifat dan sikapnya, sabar mengikuti kemauannya yg pada akhirnya selalu dituruti dalam hal apapun. Sampai pada akhirnya kekhawatiran dan nethinkan nya itupun membuat wanita itu selalu marah2 ketika ia merasa ada yg beda dan aneh dari laki2 ini. Kamu tau? Dia hanya ingin kamu tau kenapa seperti itu? Bukan nethink yg sesungguhnya. Dia hanya ingin kamu menjelaskan baik2 bukan dengan omongan emosi, mungkin kesabaran laki2 ini tlah habis karna dgn sikap wanita ini yg kdg2 mmbuat jengkel yaaa nethinkan dan khawatir yg berlebih. Sampai akhirnya laki2 ini mulai berani bicara panggilan "Gue, Lu" ketika dia marah. Lalu apa yg dirasa wanita ini? Sedih. Sakit. Kaget. Yaa itu, at least wanita ini tersedu2 menangis... Kamu tau sayang? Itu semua karna aku gak ingin kamu pergi lagi, gak ingin kamu menghilang lagi! Aku gak ingin kehilangan kamu lagi keeekkk :"( aku sayang kamu cinta kamu!
Nah, adaa wanita yg bisa mengikuti stiap alur hidup laki2 ini yg kdg cuek, cuek kebangetan, dan apa ada yg bisa menuruti stiap keinginan jika bersamanya asal laki2 ini sama menyikapinya seperti ia menyikapi wanita ini. Apa ada? :)
Mungkin terlihat bodoh dan kdg sprti anak kecil. Tapi itu smua karna wanita ini tulus, cinta dan sayang sekali dengan laki2 ini, yaa! Dari dulu... mengemis? Bukan, ini hanya ketulusan. :)
Tawa, canda, sedih, bertengkar, rindu, khawatir, marah, emosi, peduli, saling mengerti satu sama lain itu semua sebagian dari alur setiap hubungan bukan? Termasuk bertahan, yap! Bertahan dalam hal apapun dan menjaga hati untuk satu nama hingga akhirnya bisa mendapat kebahagiaan yg indah :)
Lelaki ini adalah lelaki kedua yg amat dicintai setelah ayahnya. Lelaki harapan dalam stiap do'a nya untuk menjadi pendamping hidupnya nanti, kelak menjadi imam bagi kluarganya nanti, menjadi sosok ayah untuk buah hatinya dan yg selalu sayang dgn kluarganya. Aamiiiiin ya Allah :)♥
Lelaki ituu.......
KMI ♥:*{}
Jumat, 10 Januari 2014
Komunikasi dalam Manajemen
Tulisan 15
Definisi Komunikasi Interpersonal
Efektif
Komunikasi interpersonal oleh Devito dalam Liliweri (1991, 112)
didefinisikan sebagai pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh
orang lain atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik secara langsung.
Selanjutnya bahwa komunikasi interpersonal, individu selain menunjukkan
perhatian juga menunjukkan seberapa jauh perhatian itu diberikan. Semakin besar
interaksi interpersonal yang ada menunjukkan semakin besar perhatian seseorang
pada orang lain yang diajak komunikasi, sebaliknya semakin sedikit komunikasi
interpersonal yang terjadi semakin kecil orang memperhatikannya.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terkandung dalam tatap
muka dan saling mempengaruhi, mendengarkan, menyampaikan pernyataan,
keterbukaan, kepekaan yang merupakan cara paling efektif dalam mengubah sikap,
pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Interpersonal
Menurut Lunandi (1994, 85) ada enam faktor yang mempengaruhi
komunikasi interpersonal. Faktor-faktor tersebut adalah :
1.
Citra Diri (Self Image)
Setiap manusia merupakan gambaran tertentu mengenai dirinya,
status sosialnya, kelebihan dan kekurangannya. Dengan kata lain citra diri
menentukan ekspresi dan persepsi orang. Manusia belajar menciptakan citra diri
melalui hubungannya dengan orang lain, terutama manusia lain yang penting bagi
dirinya.
2.
Citra Pihak Lain (The Image of The Others)
Citra pihak lain juga menentukan cara dan kemampuan orang
berkomunikasi. Di pihak lain, yaitu orang yang diajak berkomunikasi mempunyai
gambaran khas bagi dirinya. Kadang dengan orang yang satu komunikatif lancar,
tenang, jelas dengan orang lainnya tahu-tahu jadi gugup dan bingung. Ternyata
pada saat berkomunikasi dirasakan campur tangan citra diri dan citra pihak lain.
3.
Lingkungan Fisik
Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ke tempat lain,
karena setiap tempat ada norma sendiri yang harus ditaati. Disamping itu suatu
tempat atau disebut lingkungan fisik sudah barang tentu ada kaitannya juga
dengan kedua faktor di atas.
4.
Lingkungan Sosial
Sebagaimana lingkungan, yaitu fisik dan sosial mempengaruhi
tingkah laku dan komunikasi, tingkah laku dan komunikasi mempengaruhi suasana
lingkungan, setiap orang harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat
berada, memiliki kemahiran untuk membedakan lingkungan yang satu dengan
lingkungan yang lain.
5.
Kondisi
Kondisi fisik punya pengaruh terhadap komunikasi yang sedang
sakit kurang cermat dalam memilih kata-kata. Kondisi emosional yang kurang
stabil, komunikasinya juga kurang stabil, karena komunikasi berlangsung timbal
balik. Kondisi tersebut bukan hanya mempengaruhi pengiriman komunikasi juga
penerima. Komunikasi berarti peluapan sesuatu yang terpenting adalah
meringankan kesesalan yang dapat membantu meletakkan segalanya pada proporsi
yang lebih wajar.
6.
Bahasa Badan
Komunikasi tidak hanya dikirim atau terkirim melalui
kata-kata yang diucapkan. Badan juga merupakan medium komunikasi yang kadang
sangat efektif kadang pula dapat samar. Akan tetapi dalam hubungan antara orang
dalam sebuah lingkungan kerja tubuh dapat ditafsirkan secara umum sebagai
bahasa atau pernyataan.
Aspek-aspek Komunikasi Interpersonal
Rakhmat (1988, 75) menyatakan dalam komunikasi interpersonal
selain melibatkan dua orang yang bertatap muka, ada beberapa aspek
penting yang mendukung keberhasilan komunikasi interpersonal, yaitu :
1.
Rasa Percaya
Dengan adanya rasa percaya ini menjadikan orang lain terbuka
dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya terhadap individu, sehingga akan
terjalin hubungan yang akrab dan berlangsung secara mendalam.
2.
Sikap Suportif
Yang akan tampak dalam
sikap ini adalah sebagai berikut :
·
Deskripsi, artinya penyampaian
perasaan dan persepsi tanpa menilai.
·
Orientasi masalah
adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerja sama mencari pemecahan
masalah.
·
Spontanitas, yaitu
sikap jujur dan tidak mau menyelimuti motif yang terpendam.
·
Empati adalah merasakan
apa yang dirasakan orang lain.
·
Persamaan adalah sikap
yang menganggap sama derajatnya, menghargai dan menghormati perbedaan pandangan
dan keyakinan yang ada.
·
Profesionalisme adalah
kesediaan untuk meninjau kembali pendapatnya dan bersedia mengakui kesalahan.
3. Sikap
Terbuka
Sikap terbuka amat besar pengaruhnya dalam berkomunikasi yang
efektif. Adapun karakteristik orang terbuka, sebagai berikut :
·
Menilai pesan secara
objektif.
·
Berorientasi pada isi.
·
Mencari informasi dari
berbagai sumber.
·
Lebih bersifat
profesional dan bersedia merubah kepercayaan.
·
Mencari pengertian
pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan.
Devito dalam Rakhmat (1988, 171) mengemukakan adanya lima
aspek komunikasi interpersonal yang efektif, yaitu :
·
Keterbukaan (Openess)
·
Empati (Empathy)
·
Dukungan (Supportness)
·
Rasa Positif
(Positiveness)
·
Kesamaan (Equality)
Berdasarkan uraian di atas, dapat mengambil kesimpulan bahwa
aspek-aspek komunikasi interpersonal adalah kemampuan untuk mengirim
pesan-pesan kepada orang lain secara akrab, dialogis, saling memahami, saling
pengertian dengan efek dan umpan balik langsung. Melalui komunikasi ini
diharapkan dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku seseorang.
Model Pengolahan Informasi
Model
pemrosesan informasi ditekankan pada pengambilan, penguasaan, dan pemrosesan
informasi. Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik.
Model ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi pada
kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat memperbaiki
kemampuannya. Pemrosesan Informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima
stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan
konsep, dan menggunakan simbol verbal dan visual.
Adapun
implikasi teori belajar kognitif (Piaget) dalam pembelajaran diantaranya
seperti di bawah ini:
a. Bahasa
dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru
hendaknya menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak. Anak akan
dapat belajar dengan baik apabila ia mampu menghadapi lingkungan dengan baik.
b. Guru
harus dapat membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan belajar
sebaik mungkin (fasilitator, ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso,
tut wuri handayani).
c. Bahan
yang harus dipelajari hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing dan berilah
peluang kepada anak untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangannya.
d. Di kelas,
berikan kesempatan pada anak untuk dapat bersosialisi dan berdiskusi sebanyak
mungkin.
Model Interaktif Manajemen
Prinsif Model Interaktif
manajemen
Keseluruhan
proses manajemen dibangun berdasarkan hubungan ikatan kepercayaan yang
membutuhkan keterbukaan dan kejujuran baik dari pihak manajer maupun pekerja. Bawahan
menurut /melakukan pekerjaannya, bukan karena mereka dibuat seperti itu, tetapi
karena mereka merasa mengerti oleh manajer dan memahami masalahnya. Pekerja
bekerja keras untuk membuat keputusan yang benar. Mereka merasa tidak suka
dimanipulasi, dikontrol, atau dibujuk untuk membuat keputusan bahkan jika
keputusan itu yang akhirnya mereka buat. Jangan memecahkan masalah
bawahan. Mereka akan merasa tidak menyukai solusi tersebut, dan jika anda
sebagai manajer memperkenalkan solusinya, mereka akan tidak menyukai anda.
Tunjukan masalahnya jangan pecahkan. Biarkan bawahan memecahkan
masalah-masalah mereka dengan bantuan anda.
Sumber :
Liliweri, 1991, Behaviour in Organization :
Understanding and Managing the Human Side of Work, Allyn and Bacon, Orlando.
Lunandi, A.G., 1994, Komunikasi Mengenai :
Meningkatkan Efektivitas Komunikasi antar Pribadi, Kanisius, Yogyakarta.
Rakhmat,1988, Psikologi Komunikasi, CV. Remaja
Karya, Bandung.
Rabu, 08 Januari 2014
Empowerment, Stress, dan Konflik
Tulisan 12
Definisi Empowerment
Pemberdayaan
dalam arti sempit, yang berkaitan dengan sistem pengajaran antara lain
dikemukakan oleh Merriam Webster
dan Oxford English Dictionary kata”empower” mengandung
dua arti. Pengertian pertama adalah to
give power of authority dan pengertian kedua berarti
to give ability to or enable. Dalam pengertian
pertama diartikan sebagai memberi
kekuasaan, mengalihkan kekuasaan, atau
mendelegasikan otoritas ke pihak lain. Sedangkan,
dalam pengertian kedua, diartikan sebagai upaya untuk memberikan kemampuan atau
keberdayaan.
Empowerment adalah wewenang untuk membuat keputusan dalam suatu area kegiatan operasi tertentu tanpa harus memperoleh
pengesahan orang lain (Luthans) dalam Chasanah (2008). Sedangkan
Straub dalam Chasanah (2008) mengatakan empowerment sebagai
pemberian otonomi, wewenang, kepercayaan, dan mendorong individu dalam
suatu organisasi untuk mengembangkan peraturan dalam rangka menyelesaikan pekerjaan.
Empowerment merupakan pemberian tanggung jawab dan wewenang
terhadap pekerja untuk mengambil keputusan menyangkut semua pengembangan produk
dan pengambilan keputusan. Empowerment juga berarti saling berbagi
informasi dan pengetahuan di antara karyawan yang digunakan untuk memahami dan
mendukung kinerja organisasi, pemberian penghargaan terhadap kinerja organisasi
dan pemberian otonomi dalam pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap
organisasi (Ford) dalam Chasanah (2008).
Empowerment merupakan sarana untuk membangun kepercayaan antara karyawan
dan manajemen. Ada dua karakteristik dalam empowerment,
pertama bahwa karyawan didorong untuk menggunakan inisiatif mereka sendiri, dan
kedua karyawan tidak hanya hanya diberi wewenang saja tetapi juga diberi sumber
daya untuk melakukan pengambilan keputusan sesuai dengan kreativitas dan
inovasi mereka. Secara tidak langsung karyawan juga didorong untuk melakukan pembelajaran
dari hasil keputusan dan pelaksanaannya.
Kunci efektif Empowerment
Konsep pemberdayaan (empowerment), menurut
Friedmann muncul karena adanya dua primise mayor, yaitu “kegagalan” dan
“harapan”. Kegagalan yang dimaksud adalah gagalnya model pembangunan ekonomi
dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan lingkungan yang berkelanjutan,
sedangkan harapan muncul karena adanya alternatif-alternatif pembangunan yang
memasukkan nilai-nilai demokrasi, persamaan gender, peran antara generasi dan
pertumbuhan ekonomi yang memadai. Dengan dasar pandangan demikian, maka
pemberdayaan masyarakat erat kaitannya dengan peningkatan partisipasi
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan pada masyarakat, sehingga
pemberdayaan masyarakat amat erat kaitannya dengan pemantapan, pembudayaan dan
pengamalan demokrasi.
Selanjutnya Friedmann dalam Prijono dan Pranaka
(1996) menyatakan bahwa kekuatan aspek sosial ekonomi masyarakat menjadi akses
terhadap dasar-dasar produksi tertentu suatu rumah tangga yaitu informasi,
pengetahuan dan ketrampilan, partisipasi dalam organisasi dan sumber-sumber
keuangan, ada korelasi yang positif, bila ekonomi rumah tangga tersebut
meningkatk aksesnya pada dasar-dasar produksi maka akan meningkat pula tujuan
yang dicapai peningkatan akses rumah tangga terhadap dasar-dasar kekayaan
produktif mereka.
Definisi Stress
Kata stres bermula darai kata latin yaitu
“Stringere” yang berarti ketegangan dan tekanan. Stres merupakan suatu yang
tidak diharapkan yang muncul karena tingginya suatu tuntutan lingkungan pada
seseorang. Keseimbangan antara kemampuan dan kekuatan terganggu. Bilamana stres
telah mengganggu fungsi seseorang, dinamakan distress. Distress kebanyakan
dirasakan orang jika situasi menekan dirasakan terus-menerus ( tugas yang berat
atau tugas yang dikakukan karena tugas dilakukan dengan situasi yang tidak
kondusif atau stres yang dilakukan dengan dasar rasa trauma).
Ada beberapa pengertian dari stres yaitu ;
1. Menurut Robbin,Stres adalah suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang
terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu tersebut dan hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.
2. Menurut Michael, Stres merupakan suatu respon adaptif, dimoderasioleh perbedaan individu yang merupakan konsekwensi dai setiaptindakan,
situasi, peristiwa dan yang menempatkan tuntutan khususterhadap seseorang
Penyebab orang mengalami stres
Stres yang dialami oleh seseorang biyasanya selalu
berkonotasi negatif karena akan mengalami suatu kontra produktif. Stres sendiri
dapat juga membantu proses mengingat yang dialami dalam jangka pendek dan tidak
terlalu kompleks. Stres bisa meningkatkan glokosa yang menuju ke otak, yang
memberikan energi lebih kepada neuron. Hal dapat mendorong untuk meningkatkan
pembentukan dan pengembalian ingatan. Disisi lain jika stres dilakukan secara
terus menerus, akan menyebabkan terhambatnya pengiriman glukosa ke otak yang
mengakibatkan rendahnya daya ingat manusia.
Adapun hal-hal yang menjadi sumber penyebab
terjadinya stress adalah sebagai berikut:
1)
Faktor Lingkungan
Ketidakpastian Ekonomi, misalnya orang merasa cemas
terhadap kelangsungan pekerjaan mereka. Ketidakpastian Politik,
misalnya adanya peperangan akibat perebutan kekuasaan. Perubahan Teknologi,
misalnya dengan adanya alat-alat eletronik dll, munculnya bom dimana-mana.
2)
Faktor Organisasional
Tuntutan Tugas, misalnya desain pekerjaan
individual, kondisi pekerjaan, dan tata letak fisik pekerjaan. Tuntutan
Peran, misalnya ada peran beban yang berlebihan dalam organisasi. Tuntutan
Antarpersonal, misalnya tidak adanya dukungan dari pihak tertentu atau terjain
hungan yang buruk.
3)
Faktor personal.
Persoalan Keluarga, misalnya kesulitan dalam
mencari nafkah dan retaknya hubungan keluarga. Persoalan Ekonomi, misalnya apa
yang dimilikinya tidak memenuhi apa yang didambakan. Berasal dari
kepribadiannya sendiri.
Dari berbagai masalah yang telah disebutkan tadi
baik dari masalah yang hadapi secara personal, organisasi, dan lingkungan. Hal
semacam itu yang sangat tidak diharapkan setiap orang dalam segala kondisi
apapun, terutama dalam pekerjaan. Organisasi pun sangat tidak menginginkan
setiap anggotanya mengalami masalah tersebut. Oleh karena itu peran sebagai
pemimpin atau manajer sangat berperan supaya bisa menyelesaikan masalah
tersebut agar tidak mengganggu organisasi.
Manajemen stres atau cara mengatasi stress
Ada dua pendekatan dalam manajemen stres, yaitu:
1.
Pendekatan Individual
a.
Penerapan manajemen waktu
Pengaturan waktu yang sangat tepat akan menjamin
seseorang tidak akan menjadi stres. Dikarenaka setiap orang pastinya memiliki
rasa lelah yang sangat besar dan perlukan pembagian waktu untuk istirahat dan
merelaksasikan tubuh dari kepadatan jadwal kerja. Pola pembagian waktu yang
baik antar waktu bekerja, beridah, dan waktu istirahat. Waktu bekerja antara
jm7 pagi sampai jm6 sore, setelah itu kemungkinan daya tingkat kejenuhan
seseorang akan meningkat disaat itulah diperlukan istirahat yang cukup untuk mengembalikan
rasa lelah.
b.
Penambahan waktu olah raga
Dalam tubuh
manusia diperluakan olah raga yang dapat mengatur dan merangsang syaraf motorik
dan otot-otot sehingga membuat badan kita menjadi bugar. Ketahanan fisik yang
dimiliki pun akan semakin baik. Olah raga pun bisa dilakukan seminggu 3 kali
atau 1 minggu sekali. Bisa dengan joging di pagi atau di sore hari, cukup
melakukan olah raga yang ringan.
c.
Pelatihan relaksasi
Setelah
melakukan kerja yang cukup padat dan banyak, tentunya membuat tubuh menjadi
lelah dan diperlukan relaksasi yang membantu menenangkan tubuh yang tegang
menjadi relaks. Merefres otak yang sudah di pakai untuk bekerja setiap hari.
Cara yang ampuh dalam relaksasi bisa dengan mendengarkan musik atau menonton
film sambil bersantai. Namun ada juga yang malakukan meditasi atau yoga.
d.
Perluasan jaringan dukungan social
Berhubungan
dengan banyak orang memang sanagt diperlukan. Selain dengan mempermudah dalam
pekerjaan, dengan memiliki banyak jaringan pertemanan juga bisa kita manfaatkan
sebagi tempat berbagi dalam memecahkan masalah yang di alami. Terkadang setiap
orang hal seperti ini sangat diperlukan sekali. Karena itu manusia adalah
makhluk sosial yang saling butuh membutuhkan.
2.
Pendekatan Organisasional
a.
Menciptakan iklim organisasional yang mendukung.
Banyak organisasi besar saat ini cenderung
memformulasi struktur birokratik yang tinggi yang menyertakan infleksibel. Ini
dapat membawa stres kerja yang sungguh-sungguh. Strategi pengaturan mungkin
membuat struktur lebih desentralisasi dan organik dengan membuat keputusan
partisipatif dan aliran keputusan ke atas. Perubahan struktur dan proses
struktural mungkin akan menciptakan iklim yang lebih mendukun bagi pekerja,
memberikan mereka lebih banyak kontrol terhadap pekerjaan mereka, dan mungkin
akan mencegah atau mengurangi stres kerja mereka.
b.
Adanya penyeleksian personel dan penempatan kerja
yang lebih baik.
Pada dasarnya kemampuan ilmun atau skil yang
dimiliki oleh seyiap orang mungkin akan berbede satu dengan yang lainnya.
Penempatan kerja yang sesuai dengan keahlian sangat menunjang sekali
terselesaikannya suatu pekerjaan. Penyesuaiaan penempatan yang baik dan
penseleksian itu yang sangat diperluakan suatu perusahaan atau organisasi agar
setiap tujuan dapat tercapai dengan baik. Seperti halnya seorang petani yang
tidak tahu bagaimana seorang nelayan yang mencari ikan, tentunya akan
kesulitan.
c.
Mengurangi konflik dan mengklarifikasi peran
organisasional.
Konflik dalam sebuah organisasi mungkin adalah hal
yang wajar dan mungkin sering juga terjadi. Konflik apapun yang terjedi
tentunya akan menimbulkan ketidak jelasan peran suatu organisasional tersebut.
Mengidentifikasi konflik penyebab stres itu sangat diperlukan guna mengurangi
atau mencegah stres itu sendiri. Setiap bagian yang dikerjakan membutuhkan
kejelasan atas setiap konflik sehingga ambigious itu tidak akan terjadi. Peran
organisasi itu yang bisa mengklarifikasikan suatu konflik yang terjadi sehingga
terjadilah suatu kejelasan dan bisa menegosiasikan konflik.
d.
Penetapan tujuan yang realistis.
Setiap organisasi pastinya memiliki suatu tujuan
yang pasti. Baik bersifat profit maupun non profit. Namun tujuan organisasi itu
harus juga bersifat real sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh organisasi
tersebut. Kemampuan suatu organisasi dapat dilihat dari skli yang dimiliki oleh
setiap orang anggotanya. Dengan tujuan yang jelas dan pasti tentunya juga
sesuai dengan kemampuan anggotanya maka segala tujuan pasti akan tercapai pula.
Namun sebaliknya jika organisasi tidak bersikap realistis dan selalu menekan
anggotanya tanpa adanya kordinasi yang jelas stres itu akan timbul.
e.
Pendesainan ulang pekerjaan.
Stres yang terjadi ketika bekerja itu kemungkina
terjadi karena faktor kerjaan yang sangat berat dan menumpuk. Cara menyikapi dan
mengatur program kerja yang baik adalah membuat teknik cara pengerjaannya.
Terkadang setiap orang mengerjakan pekerjaan yang sulit terlebih dahulu dari
pada yang mudah. Seseorang akan terasa malas dan enggan untuk mengerjakan
pekerjaannya ketika melihat tugas yang sudah menumpuk maka akan timbul stres.
Strategi yang dilakukan adalah melakukan penyusunan pekerjaan yang muadah
terlebih dahulu atau pekerjaan yang dapat dikerjakan terlebih dahulu. Sedikit
demi sedikit pekerjaan yang menumpuk pun akan terselesaikan. Dengan kata lain
stres pun bisa dihindari dan bisa dikurangi.
f.
Perbaikan dalam komunikasi organisasi.
Komunikasi itu sangatlah penting sekali dalam
berorganisasi. Komunikasi dapat mempermudah kerja seseorang terutama dalam team
work. Sesama anggota yang tergabung dalam satu kelompok selalu berkordinasi dan
membicarakan program yang akan dilakukan. Komunikasinya pun harus baik dan
benar. Perbedaan cara kordinasi dan instruksi ke atasan mau pun bawahan. Sering
sekali terjadi kesalahan dan tidak mampu menempatkan posisi dan jabatan
sehingga terjadi kesalahan dalam mengkomunikasikan.
g.
Membuat bimbingan konseling.
Bimbingan konseling ini bisa dirasakan cukup dalam
mengatasi stres. Konseling yang dilakukan kepada psikolog yang lebih kompeten
dalam masalah kejiwaan seseorang. Psikologis seseorang terganggu sekali ketika
stres itu menimpa. Rasa yang tidak tahan dan ingin keluar dari tekanan-tekanan
yang dirasakan tentunya akan menambah rasa stres yang dihadapinya. Konseling
dengan psikolog sedikitnya mungking bisa membantu keluar dari tekanan stres.
Sumber :
Michael,
2006, Perilaku dan Manajemen Organisasi, Jakarta: ERLANGGA.
Kekuasaan dan Pengaruh
Tulisan 10
Pengertian kekuasaan
Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan kekuasaaan, penulis memberikan beberapa pengertian kekuasaan menurut beberapa ahli kepemimpinan:
”Kekuasaan adalah potensi untuk mempengaruhi orang lain” (Bass, 1990)
”Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, dan
kemampuan untuk mengatasi (bertahan dari) pengaruh orang lain yang tidak
diinginkan” (Wagner dan Hollenbeck, 2005).
”Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang
lain, sehingga orang lain tersebut akan berperilaku sesuai dengan yang diharapkan
oleh orang yang memiliki kekuasaan” (Robbins dan Judge, 2007).
Kekuasaan mengandung suatu potensi/kemampuan yang belum tentu efektif jika
dilaksanakan, dan suatu hubungan ketergantungan. Bisa saja seseorang memiliki suatu kekuasaan namun tidak digunakan oleh orang tersebut. Jadi kekuasaan merupakan suatu kemampuan atau potensi yang tidak akan terjadi jika tidak digunakan oleh orang yang memilikinya. Kekuasaan juga merupakan suatu fungsi ketergantungan.
Semakin besar ketergantungan Y kepada X, maka akan semakin besar kekuasaan
X dalam hubungan tersebut. Jadi ketergantungan didasarkan pada alternatif yang
dipersepsikan oleh Y dan pentingnya alternatif yang ditempatkan oleh Y untuk
dikendalikan oleh X.
Sumber-sumber
kekuasaan
Sumber kekuasaan biasanya dibagi menjadi dua kelompok besar (Robbins dan Judge,
2007), yaitu:
1. Sumber kekuasaan antar individu (interpersonal sources of power).
a) Kekuasaan Formal (Formal Power) adalah kekuasaan yang didasarkan pada
posisi individual dalam suatu organisasi. Kekuasaan ini dapat berasal dari:
i) Kemampuan untuk memaksa (coercive power),
ii) Kemampuan untuk memberi imbalan (reward power)
iii) Kekuatan formal (legitimate power).
b) Kekuasaan Personal (Personal Power) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang individu. Kekuasaan ini dapat berasal dari:
i) Kekuasaan karena dianggap ahli (Expert Power)
ii) Kekuasaan karena dijadikan contoh (Referent Power)
2. Sumber kekuasaan struktural (structural sources of power). Kekuasaan ini juga dikenal dengan istilah inter-group atau inter-departmental power yang merupakan sumber kekuasaan kelompok.
Definisi Pengaruh
NORMAN BARRY
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika
seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan
terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak
merupakan motivasi yang mendorongnya
ALBERT R. ROBERTS & GILBERT
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh
orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan
Pengaruh Taktik Organisasi
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Selain menggunakan kekuasaan, ada berbagai cara yang dapat digunakan oleh orang yang berada dalam organisasi untuk mempengaruhi orang lain. Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menunjukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hughes et all, 2009), yaitu:
1. Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar
orang lain tertarik.
2. Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempen-
garuhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk
membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain. Misalnya dengan mem-
berikan penjelasan yang menarik tentang nilai-nilai yang diinginkan, kebutuhan,
harapan, dan aspirasinya.
3. Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain de
ngan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi
dalam pembuatan suatu rencana atau perubahan yang akan dilaksanakan.
4. Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempen-
garuhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan, memberikan
pujian, atau sikap bersahabat dalam memohon sesuatu.
5. Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman
atau karena dianggap loyal.
6. Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan
memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target,
sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
7. Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari
orang lain untuk membujuk atau sebagai alasan agar orang yang dijadikan target
setuju.
8. Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan
menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam
meminta sesuatu.
9. Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain de-
ngan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa
suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.
Dalam kenyataan, biasanya orang menggunakan beberapa taktik secara sekaligus. Misalnya seseorang menggunakan Ingratiation dikombinasikan dengan Rational Persuasion dan Exchange atau Personal Appeals.
Sumber :
Marianti Merry Maria. 2011. Kekuasaan dan Taktik
Mempengaruhi Orang lain Dalam Organisasi. Center for Business Studies. FISIP – Unpar. 7 (1): 45–58.
Langganan:
Postingan (Atom)