Konsep
Sehat
Pengertian
sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan
sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Ada beberapa
pengertian sehat lainnya salah satunya yaitu Sehat adalah perwujudan individu yang
diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lin (aktualisasi).
Kesehatan
juga dipengaruhi oleh 6 faktor :
1.Udara
2.Air
3.Makanan dan minuman
4.Keseimbanganemosi
5.Olahragateratur
6. Istirahat cukup
2.Air
3.Makanan dan minuman
4.Keseimbanganemosi
5.Olahragateratur
6. Istirahat cukup
Jika ke-6 faktor
tersebut terganggu, maka otomatis kesahatan kita pun terganggu. Dengan demikian
kita harus menjaga kesehatan agar tetap sehat dan bisa melakukan aktifitas
seperti biasanya.
Komponen Sehat
· Sehat fisik : sehat
anatomi dan fungsi
· Sehat mental :
rasional, emosi sesuai dengan realita, spiritual
· Sehat sosial :
bersosialisasi dengan
lingkungan
· Sehat ekonomi :
mampu membiayai atau mengurusi dirinya sendiri atau menunjukan prestasi
Sejarah
Kesehatan Mental
“Kesehatan
mental” ungkapan ini diciptakan oleh W. Swetster di tahun 1843, dan penuh
dengan konten yang sebenarnya melalui "pribadi" pengalaman berkumpul
oleh ahli asuransi Beers Amerika. Tujuannya adalah untuk memastikan perawatan
yang lebih manusiawi dari sakit mental, cara bagaimana tujuannya ini dilakukan
dalam konteks yang lebih luas melampaui domain perawatan kesehatan tidak bisa
disebut hanya kejiwaan.
Ada
3 Pendekatan Kesehatan Mental
1.
Orientasi Klasik
2.
Orientasi Penyesuaian Diri
3.
Orientasi Pengembangan Potensi
Teori Kepribadian Sehat
A.
Kepribadian
Sehat menurut aliran Psikoanalisa
Psikoanalisis
merupakan suatu bentuk model kepribadian. Teori ini sendriri pertama kali
diperkenalkan oleh Sigmun Freud (1856-1938). Freud pada awalnya memang
mengembangkan teorinya tengtang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan
jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan
bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau
dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran.
Teori psikologi Freud
didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis
yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu untuk
bertingkah laku. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi
psikis yang berbeda yaitu :
a.
Id
b.
Ego
c.
Super Ego
Kepribadian yang sehat
menurut psikoanalisis :
1. Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar.
3. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya.
5. Dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan.
1. Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar.
3. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya.
5. Dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan.
B.
Kepribadian
Sehat menurut aliran Behavioristik
Behaviorisme
juga disebut psikologi S–R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa
pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki
batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang
yang dapat diamati. Teori Behaviorisme sendiri pertama kali diperkenalkan oleh
John B. Watson (1879-1958).
Kepribadian yang sehat
menurut behavioristik:
1. Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya.
2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman.
3. Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
4.Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif.
1. Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya.
2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman.
3. Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
4.Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif.
Jadi, manusia dilihat
oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan respons secara pasif
terhadap stimulus-stimulus dari luar dan manusia di anggap tidak memiliki diri
sendiri.
C.
Kepribadian
Sehat menurut Humanistik
Humanistik
mulai muncul sebagai sebuah gerakan besar psikologi dalam tahun 1950-an.
Aliran Humanistik merupakan konstribusi dari psikolog-psikolog terkenal seperti
Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Humanistik
tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dan dibimbing oleh
maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka
sendiri.
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan
Penyesuaian
Diri
Penyesuaian
diri lebih cenderung untuk selalu berproses dan berkembang dengan
demikian kemampuan individu dalam melakukan penyesuaian
diripada waktu sekarang ini belum tentu efektif digunakan pada waktu
mendatang.
Penyesuaian
diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat ( lifelong
process ), dan manusia terus-menerus berupaya menemukan dan mengatasi tekanan
dan tantangan hidup guna mencapai pribadi yang sehat. Respon penyesuaian, baik
atau buruk secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu upaya individu untuk
mereduksi atau menjauhi ketegangan dan untuk memelihara kondisi – kondisi
keseimbangan yang lebih wajar
Ada beberapa ciri
penyesuaian diri yang efektif, seperti :
1.
Memiliki Persepsi yang Akurat terhadap Realita
2.
Memiliki Kemampuan untuk Beradaptasi dengan Tekanan atau Stres dan juga
Kecemasan
3.
Mempunyai Gambaran Diri yang Positif tentang dirinya
4. Memiliki
Kemampuan untuk Mengekspresikan Perasaannya
5. Mempunyai
kemapuan Relasi Interpersonal yang baik
Individu yang memiliki
serta memenuhi ciri-ciri tersebut dapat digolongkan sebagai individu yang
memiliki kesehatan mental yang positif.
Pertumbuhan
Personal
Pertumbuhan
adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses-proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal yang sehat pada waktu yang
normal. Proff Gessel mengatakan bahwa pertumbuhan pribadi manusia berlangsung
secara terus-menerus.
Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan personal :
1. Faktor biologis
Karakteristik anggota tubuh yang berbeda setiap orang, kepribadian, atau warisan biologis yang sangat kental.
2. Faktor geografis
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorangdan nantinya akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan personal seseorang.
3. Faktor budaya
1. Faktor biologis
Karakteristik anggota tubuh yang berbeda setiap orang, kepribadian, atau warisan biologis yang sangat kental.
2. Faktor geografis
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorangdan nantinya akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan personal seseorang.
3. Faktor budaya
Tidak di pungkiri
kebudayaan juga berpengaruh penting dalam kepribadian seseorang, tetapi bukan
berarti setiap orang dengan kebudayaan yang sama memiliki kepribadian yang
sama juga.
Stress
Arti
penting stres
Stress sendiri dalam artian Psikologis adalah sebuah
reaksi spesifik bagi individu terhadap stressor , atau ancaman dan tuntutan yang
datang dari diri sendiri ( dalam ) maupun dari luar individu tersebut mencoba
untuk“survive”.
Pengertian
Stress
Menurut Selye (Bell, 1996) stress diawali dengan reaksi
waspada (alarm reaction) terhadap adanya ancaman, yang ditandai oleh proses
tubuh secara otomatis, seperti: meningkatnya denyut jantung, yang kemudian
diikuti dengan reaksi penolakan terhadap stressor dan akan mencapai tahap
kehabisan tenaga (exhaustion) jika individu merasa tidak mampu untuk terus
bertahan.
Jadi, stress dapat mempengaruhi fisik, psikis mental dan
emosi. Tetapi, stress dapat mempunyai dua efek yang berbeda, bisa negatif
ataupun positit, tergantung bagaimana kuatnya individu tersebut menghadapi
stress atau bagaimana individu tersebut mempersepsikan stress yang sedang dihadapinya.
Faktor inividual dan sosial- penyebab stres :
·
Faktor lingkungan
·
Faktor organisasi
·
Faktor pribadi
Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita
berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan
kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak
hanya menentukancontent melainkan juga menentukan relationship. Dari
segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan
interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya makin cermat
persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya sehingga makin efektif komunikasi
yang berlangsung diantara komunikan.
Memulai Hubungan
a. Pembentukan
Tahap ini sering
disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal
menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”,
ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi
kawannya. Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan
dapat dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu:
a) informasi
demografis.
b) sikap
dan pendapat (tentang orang atau objek).
c) rencana
yang akan datang.
d) kepribadian.
e) perilaku
pada masa lalu.
f) orang
lain serta,
g) hobi
dan minat.
Proses pembentukan kesan :
Stereotyping
Stereotyping ini juga menjelaskan terjadinya primacy
effect dan halo effect yang sudah kita jelaskan
dimuka. Primacy effect secara sederhana menunjukkan bahwa
kesan pertama amat menentukan; karena kesan itulah yang menentukan kategori.
Begitu pula, halo effect. Persona stimuli yang sudah kita
senangi telah mempunyai kategori tertentu yang positif, dan pada kategori itu
sudah disimpan semua sifat yang baik.
Implicit Personality Theory
Setiap orang mempunyai konsepsi tersendiri tentang
sifat-sifat apa yang berkaitan dengan sifat-sifat apa. Konsepsi ini merupakan
teori yang dipergunakan orang ketika membuat kesan tentang orang lain. Teori
ini tidak pernah dinyatakan, kerena itu disebut implicit personality
theory. Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua psikolog, amatir,
lengkap dengan berbagi teori kepribadian. Suatu hari anda menemukan pembantu
anda sedang bersembahyang, anda menduga ia pasti jujur, saleh, bermoral tinggi.
Teori anda belum tentu benar, sebab ada pengunjung masjid atau gereja yang
tidak saleh dan tidak bermoral.
Atibusi
Atribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan
karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak (Baron dan
Byrne, 1979:56). Atribusi boleh juga ditujukan pada diri sendiri (self
attribution), tetapi di sini kita hanya membicarakan atribusi pada orang lain.
Atribusi merupakan masalah yang cukup poupuler pada dasawarsa terakhir di
kalangan psikologi sosial, dan agak menggeser fokus pembentukan dan perubahan
sikap. Secar garis besar ada dua macam atribusi: atribusi kausalitas dan
atribusi kejujuran.
b. Daya tarik
Dalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara
pandang orang
lain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan
tindakan yang khas. Orang pintar, pandai bergaul, ganteng atau cantik akan
cenderung ditanggapi dan dinilai dengan cara yang menyenangkan dan dianggap memiliki sifat yang baik. Meskipun apa yang disebut gagah, cantik atau pandai bergaul belum disepakati, namun sebagian relatif menerima orang sebagai pandai cantik atau gagah. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa daya tarik seseorang baik fisik maupun karakter sering menjadi penyebab tanggapan dan penerimaan personal.
lain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan
tindakan yang khas. Orang pintar, pandai bergaul, ganteng atau cantik akan
cenderung ditanggapi dan dinilai dengan cara yang menyenangkan dan dianggap memiliki sifat yang baik. Meskipun apa yang disebut gagah, cantik atau pandai bergaul belum disepakati, namun sebagian relatif menerima orang sebagai pandai cantik atau gagah. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa daya tarik seseorang baik fisik maupun karakter sering menjadi penyebab tanggapan dan penerimaan personal.
Hubungan Peran
Model peran.
Menganggap
hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus
memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat.
Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai
dengan peranannya.
Konflik
Konflik
Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena
pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara duaorang
yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal
ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi.
Adequacy peran dan Autentisitas dalam hubungan peran
Kecukupan perilaku yang diharapkan pada seseorang
sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal.
Peran didasarkan pada preskripsi ( ketentuan ) dan harapan peran yang
menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi
tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang
lain menyangkut peran-peran tersebut.
Ø Intimacy dan
Hubungan Pribadi
Sebagai konsekuensi adanya daya tarik menyebabkan
interaksi sosial antar individu menjadi spesifik atau terjalin hubungan intim.
Orang-orang tertentu menjadi istimewa buat kita, sedangkan orang lain tidak.
Orang-orang tertentu menjadi sangat dekat dengan kita, dibandingkan orang lain.
Adapun bentik intim terdiri dari persaudaraan, persahabatan, dan percintaan.
Lebi h jauh mengenai bentuk-bentuk hubungan intim tersebut sebagai berikut :
1. Persaudaraan
2. Persahabatan
3. Percintaan
Ø Intimacy dan
Pertumbuhan
Apapun alasan untuk berpacaran, untuk bertumbuh dalam
keintiman, yang terutama adalah cinta. Keintiman tidak akan bertumbuh jika
tidak ada cinta . Keintiman berarti proses menyatakan siapa kita sesungguhnya
kepada orang lain. Keintiman adalah kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman
berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan kita. Bagaikan menguliti
lapisan demi lapisan bawang, kita pun menunjukkan lapisan demi lapisan
kehidupan kita secara utuh kepada pasangan kita. Namun, respon alami kita
adalah penolakan untuk bisa terbuka terhadap pasangan kita. Hal ini dapat
disebabkan karena :
(1) kita tidak mengenal dan tidak menerima siapa diri
kita secara utuh.
(2) kita tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah
persiapan memasuki pernikahan.
(3) kita tidak percaya pasangan kita sebagai orang
yang dapat dipercaya untuk memegang rahasia.
(4) kita dibentuk menjadi orang yang berkepribadian
tertutup.
(5) kita memulai pacaran bukan dengan cinta yang tulus
.
Dalam hal inilah keutamaan cinta dibutuhkan.
Cinta dan Perkawinan
Muslim atau Muslimah
dalam memilih calon istri atau suami tidaklah mudah tetapi membutuhkan waktu.
Karena kriteria memilih harus sesuai dengan syariat Islam. Orang yang hendak
menikah, hendaklah memilih pendamping hidupnya dengan cermat, hal ini
dikarenakan apabila seorang Muslim atau Muslimah sudah menjatuhkan pilihan
kepada pasangannya yang berarti akan menjadi bagian dalam hidupnya. Wanita yang
akan menjadi istri atau ratu dalam rumah tangga dan menjadi ibu atau pendidik
bagi anak-anaknya demikian pula pria menjadi suami atau pemimpin rumah
tangganya dan bertanggung jawab dalam menghidupi (memberi nafkah) bagi anak
istrinya. Maka dari itu, janganlah sampai menyesal terhadap pasangan hidup
pilihan kita setelah berumah tangga kelak.
Hubungan dalam Perkawinan
Menurut
pendapat Dawn J. Lipthrott, LCSW, seorang psikoterapis dan
juga marriage and relationship educator and coach, dia mengatakan bahwa
ada lima tahap perkembangan dalam kehidupan perkawinan. Hubungan dalam
pernikahan bisa berkembang dalam tahapan yang bisa diduga sebelumnya. Namun
perubahan dari satu tahap ke tahap berikut memang tidak terjadi secara mencolok
dan tak memiliki patokan batas waktu yang pasti.
Tahap pertama : Romantic Love. Saat ini adalah
saat Anda dan pasangan merasakan gelora cinta yang menggebu-gebu.
Tahap kedua : Dissapointment or Distress. Masih
menurut Dawn, di tahap ini pasangan suami istri kerap saling menyalahkan,
memiliki rasa marah dan kecewa pada pasangan, berusaha menang atau lebih benar
dari pasangannya.
Tahap ketiga : Knowledge and Awareness. Dawn
mengungkapkan bahwa pasangan suami istri yang sampai pada tahap ini akan lebih
memahami bagaimana posisi dan diri pasangannya.
Tahap keempat : Transformation. Suami
istri di tahap ini akan mencoba tingkah laku yang berkenan di hati
pasangannya.
Tahap kelima : Real Love. “Anda
berdua akan kembali dipenuhi dengan keceriaan, kemesraan, keintiman,
kebahagiaan, dan kebersamaan dengan pasangan,” ujar Dawn.
Perceraian
dan Pernikahan Kembali
Pernikahan bukanlah
akhir kisah indah, namun dalam perjalanannya, pernikahan justru banyak menemui
masalah. Menikah Kembali setelah perceraian mungkin menjadi keputusan yang
membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba untuk menghindari semua
kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan mereka tidak yakin
mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami. Mereka biasanya kurang percaya
dalam diri mereka untuk memimpin pernikahan yang berhasil karena kegagalan lama
menghantui mereka dan membuat mereka ragu-ragu untuk mengambil keputusan.
Pekerjaan dan Waktu Luang
Tujuan
yang dicari dalam pekerjaan yaitu menjadikan pekerja menjadi “baik”,, baik
disini maksudnya adalah menjadikan pekerja lebih terpenuhi kebutuhan hidupnya
an keluarganya, dan mereka menghindari aktifitas mereka yang menjadikan mereka
“buruk”. Dan disini atasan pun berperan penting dalam mengubah sikap
karyawan mereka agar dapat bekerja lebih keras dan mencapai kinerja pekerjaan
yang lebih tinggi.
Definisi
nilai pekerjaan :
Pandangan konservatif menyatakan bahwa kerja jasmaniah
itu adalah bentuk hukaman yang di timpakan pada manusia sebagai akibat dari
dosa-dosanya; sehingga orang yang berakal sehat harus bekerja giat untuk
mempertahankan eksistensi diri sendiri dan keluarganya. Sehubungan dengan
kondisi pekerjaan, di pikirkan untuk mengadakan perbaikab-perbaikan terhadap
kondisi-kondisi kerja yang mendorong orang untuk menyukai pekerjaan.
Proses dalam memilih pekerjaan :
Proses perkembangan dalam pemilihan pekerjaan bagi individu dijelaskan oleh
Donald Super. Perkembangan pemilihan karier pekerjaan dibagi menjadi lima
tahap, yaitu :
a. Cristalization
b. Spesification
c. Implementation
d. Stabilization
e. Consolidation
Memilih
pekerjaan yang cocok
Dalam memilih pekerjaan yang cocok dibutuhkan tes
psikotes agar calon pekerja tidak salah dalam mengambil pekerjaan. Tes psikotes
disini juga akan menguntungkan kedua belah pihak, seleksi yang kurang tepat
akan menyebabkan kerugian besar baik karyawan maupun perusahaan yang
bersangkutan.
Dari sisi pegawai, jika kita terseleksi dalam
pekerjaan yang kurang cocok dengan potensi psikologis yang kita miliki, akan
timbul ketidaknyamanan dalam bekerja, kurang termotivasi, bahkan dapat
enimbulkan stress kerja, yang pada akhirnya membuat kita keluar dari pekerjaan
tersebut. Oleh sebab itu kita membutuhkan psikotes untuk melihat sejauh mana
potensi psikologis kita agar tidak salah memilih pekerjaan.
Sedangkan dari sisi
perusahaan, menemukan orang yang tepat merupakan upaya yang sangat sulit yang
selalu dihadapi. Dari sisi perusahaan, biaya seleksi dan pelatihan yang
dibutuhkan akan sangat mahal, tidak efisien, menurunkan motivasi, serta masih
ditambah biaya untuk seleksi dan pelatihan orang yang akan menggantikan
karyawan tersebut.
Masing-masing kepribadian memiliki
kecocokan dalam bidang pekerjaan tertentu :
1. Seorang Sanguinis cocok dalam bidang pekerjaan : presenter, penyiar, sales, pengacara, tour leader dan selebriti.
1. Seorang Sanguinis cocok dalam bidang pekerjaan : presenter, penyiar, sales, pengacara, tour leader dan selebriti.
2. Seorang Koleris cocok dalam bidang pekerjaan :
direktur, owner perusahaan, bos dan dokter.
3. Seorang Melankolis cocok dalam bidang pekerjaan :
keuangan, komputer, R&D/QC, Hakim dan Notaris.
4. Seorang Plegmatis
cocok dalam bidang pekerjaan : staf administrasi, konselor dan customer
service.
Waktu
Luang
Bagaimana memanfaatkan waktu luang tersebut ?
Waktu luang yang tersedia untuk remaja dan orang dewasa di Jerman sekarang
lebih banyak daripada yang tersedia sepuluh tahun lalu – rata-rata enam
setengah jam per hari. Orang Jerman paling suka menghabiskan waktu itu dengan
berolahraga atau dengan mengikuti acara budaya. Waktu yang dihabiskan penduduk
Jerman di depan pesawat televisi atau dengan mendengar radio lebih sedikit
dibandingkan dengan kebanyakan negara OECD lainnya. Tidak hanya pada orang
jerman, banyak orang indonesia juga meluangkan waktunya dengan bersantai,
membaca buku, hiburan dan dengan cara yang positif agar lebih fresh pikirannya
dan lebih baik lagi setelah menggunakan waktu luang yang sebaik-baiknya.
Sumber :
http://lnovita.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar